Rabu, 19 September 2012

GELAS GELAS KIMIA




Di jual gelas kimia/gelas beaker, gelas ukur berbagai ukuran 200 ml, 250 ml, 300 ml, 1000 ml, 3000 ml, 10.000 ml
Harga :
Gelas Kimia 250 ml, Pyrex Iwaki         Rp. 60.000
Gelas Kimia 250 ml, Pyrex USA          Rp. 60.000
Gelas Kimia 10 ml, Pyrex Iwaki           Rp. 50.000
Gelas Kimia 100 ml, Pyrex Iwaki         Rp. 50.000
Gelas Kimia 1000 ml, Pyrex Iwaki       Rp. 150.000
Gelas Kimia 10000 ml, Pyrex Iwaki     Rp. 2.000.000
Gelas Kimia 20 ml, Pyrex Iwaki           Rp. 50.000
Gelas Kimia 200 ml, Pyrex Iwaki         Rp. 65.000
Gelas Kimia 2000 ml, Pyrex Iwaki       Rp. 250.00
Gelas Kimia 30 ml, Pyrex Iwaki           Rp. 47.000
Gelas Kimia 300 ml, Pyrex Iwaki         Rp. 65.000
Gelas Kimia 3000 ml, Pyrex Iwaki       Rp. 456.000
Gelas Kimia 50 ml, Pyrex Iwaki           Rp. 45.000
Gelas Kimia 500 ml, Pyrex Iwaki         Rp. 59.900
Gelas Kimia 5000 ml, Pyrex Iwaki       Rp. 820.000
Gelas ini dapat digunakan untuk pengukuran massa jenis sebuah benda, atau dapat digunakan pada praktikum kimia sebagai penampung, mencampur atau memanaskan bahan kimia cair. Cocok untuk laboratorium atau percobaan skala kecil maupun besar.
Peralatan Gelas Laboratorium

Botol gelas coklat dengan beberapa peralatan kaca laboratorium di belakangnya.

Peralatan gelas laboratorium merujuk pada berbagai peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca, yang digunakan dalam percobaan ilmiah, terutama dalam laboratorium kimia dan biologi. Beberapa peralatan tersebut sekarang ada yang telah dibuat dari plastik, namun peralatan kaca masih sering digunakan oleh karena sifat kaca yang inert, transparan, dan tahan panas. Kaca borosilikat, dahulu dinamakan Pyrex, sering digunakan karena sifatnya yang tahan dengan tegangan termal. Untuk beberapa aplikasi, kuarsa digunakan oleh karena ia tahan panas dalam temperatur yang tinggi dan memiliki sifat terawang di beberapa spektrum elektromagnetis. Di beberapa aplikasi, terutama pada botol penyimpanan, gelas berwarna coklat tua biasanya digunakan untuk menghindarkan zat yang disimpan dari cahaya luar. Peralatan yang terbuat dari material lainnya juga digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya asam hidroflorida yang disimpan dalam polietilena karena asam ini dapat melarutkan kaca.


1.Beker Glass
 

Beker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter.
Beker dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik. Beker yang digunakan untuk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat-zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah.
Beker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Beker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume tertampung. Sebagai contoh, beker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yang mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 mL. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi.
Beker berbeda dengan labu laboratorium terlihat dari sisinya yang lurus dan bukannya miring. Biasanya beker lebih sering digunakan dalam percobaan kimia dasar.




2. Gelas Kimia


Gelas kimia adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk analisa kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar sekunder pada analisa titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran mulai dari 25 mL sampai 5 Liter. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif).

3. Buret

Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3.

Cara Menggunakan buret

Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari galat sistematik. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga memengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.

4. Cawan Petri                                                 

Cawan Petri kaca pireks.
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (18521921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.
Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.

5. Corong Büchner

Sebuah corong Büchner yang dihubungkan dengan labu yang terhubung dengan pompa vakum . Kegunaan corong ini adalah untuk penyaringan suatu zat atau larutan . Ini ditemukan pertama kali oleh Ernest Buchner . Yang termasuk alat ini adalah corong hirsch, corong pemisah, dan corong tetes.
Corong Büchner adalah sebuah peralatan laboratorium yang digunakan dalam penyaringan vakum.[1] Ia biasanya terbuat dari porselen, namun kadangkala ada juga yang terbuat dari kaca dan plastik. Di bagian atasnya terdapat sebuah silinder dengan dasar yang berpori-pori. Corong Hirsch juga memiliki struktur dan kegunaan yang sama, namun ia lebih kecil dan biasanya terbuat dari kaca.
Bahan penyaring (biasanya kertas saring) diletakkan di atas corong tersebut dan dibasahi dengan pelarut untuk mencegah kebocoran pada awal penyaringan. Cairan yang akan disaring ditumpahkan ke dalam corong dan dihisap ke dalam labu dari dasar corong yang berpori dengan pompa vakum.

6. Corong pemisah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Corong pemisah. Lapisan eter dengan zat terlarut yang berwarna kuning di bagian atas dan lapisan air di bawahnya.
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang takcampur.
Umumnya salah satu fase berupa larutan air dan yang lainnya berupa pelarut organik lipofilik seperti eter, MTBE, diklorometana, kloroform, ataupun etil asetat. Kebanyakan pelarut organik berada di atas fase air keculai pelarut yang memiliki atom dari unsur halogen.
Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia mempunyai penyumbat di atasnya dan keran di bawahnya. Corong pemisah yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca ataupun Teflon. Ukuran corong pemisah bervariasi antara 50 mL sampai 3 L. Dalam skala industri, corong pemisah bisa berukuran sangat besar dan dipasang sentrifuge.
Untuk memakai corong ini, campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan corong keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka untuk melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong.

7. Krus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Krus yang digunakan dalam metode Czochralski
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3b/Czochralski_method_crucibles.jpg/170px-Czochralski_method_crucibles.jpg
Krus adalah sebuah peralatan laboratorium yang berbentuk seperti cawan yang digunakan untuk menampung senyawa kimia pada proses pemanasan yang menggunakan temperatur yang sangat tinggi. Krus tersedia dalam berbagai ukuran.

8. Pipet

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/58/Pipettes.jpg/350px-Pipettes.jpg
Pipet, atau alat penetes cairan kimia, adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memindahkan volume cairan terukur.

9. Labu ukur leher panjang .

clip_image015
Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas garis leher ).
Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat – zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan.
Dalam rangka melakukan kerja rutin di laboratorium, tidaklah luar biasa untuk memiliki larutan encer atau mengurangi kepekatan mereka dengan menambahkan sejumlah pelarut. Banyak bahan kimia laboratorium dibeli dalam bentuk larutan air yang pekat karena inilah cara pembelian yang paling ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu pekat untuk langsung digunakan, dan karenanya harus diencerkan. Proses pengenceran melibatkan pencampuran suatu larutan pekat dengan pelarut tambahan untuk memberikan volume akhir yang lebih besar. Selama proses ini, banyak mol yang dalam larutan tetap, dan hanya volumenya yang bertambah. Fakta ini mebentuk dasar untuk mengerjakan soal yang mebahas pengenceran. Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan dengan molaritas tertentu:


10. Labu Erlenmeyer
clip_image002 
Labu Erlenmeyer : berguna untuk tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.

11. Labu destilasi
clip_image004 
Labu destilasi :   Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat thermometer
.



12. Gelas Beker
clip_image006
Gelas Beker : Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat cair.

13. Corong gelas
clip_image008 
Corong gelas : Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.



14. Corong bucher
clip_image010
Corong bucher :  Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.

15. Corong pisah
clip_image014 
Corong pisah : Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
16. Labu ukur leher panjang
clip_image015
Labu ukur leher panjang : Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.



17. Gelas ukur
 clip_image016 
Gelas ukur : Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.

18. kaca arloji
 clip_image043 
kaca arloji :
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
4. untuk alas timbangan suatu zat berbentuk serbuk .
19. Pipet ukur
clip_image022 
Pipet ukur : Untuk mengukur volume larutan

20. Pipet tetes
clip_image025
Pipet tetes : Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
21. Pipet gondok
clip_image023 
Pipet gondok : Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.

22. Desikator
clip_image039
Desikator : Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.

23. Pengaduk kaca
clip_image027
Pengaduk kaca : Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.




24. Tabung reaksi
clip_image029
Tabung reaksi : Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

25. Kawat nikrom
 clip_image035
Kawat nikrom : untuk uji nyala dari beberapa zat.

25. Pipa kapiler atau kaca kapiler

clip_image037
Pipa kapiler atau kaca kapiler : Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.

4 komentar:

  1. artikelnya membantu sekali......

    BalasHapus
  2. mohon di bantu cari gelas ukur 10 liter

    minat serius hubungi
    085716577018

    BalasHapus
  3. untuk anda yang memerlukan berbagai macam peralatan gelas laboratorium bisa hubungi kami , karena kami adalah produsen gelas laboratorium langsung, sehingga dijamin harga lebih murah. menerima pesanan satuan.

    CV. KMS-Equipment (082117744876/08562195922)
    email :kms_glasslab@yahoo.com
    website : http://cv.kmsequipment.web.indotrading.com/about

    thx

    BalasHapus
  4. Mas, beaker glass yg 1000ml harganya berapa?

    BalasHapus