Di jual gelas kimia/gelas beaker, gelas
ukur berbagai ukuran 200 ml, 250 ml, 300 ml, 1000 ml, 3000 ml, 10.000 ml
Harga
:
Gelas
Kimia 250 ml, Pyrex Iwaki Rp.
60.000
Gelas Kimia 250 ml, Pyrex USA Rp. 60.000
Gelas Kimia 10 ml, Pyrex Iwaki Rp. 50.000
Gelas Kimia 100 ml, Pyrex Iwaki Rp. 50.000
Gelas Kimia 1000 ml, Pyrex Iwaki Rp. 150.000
Gelas Kimia 10000 ml, Pyrex Iwaki Rp. 2.000.000
Gelas Kimia 20 ml, Pyrex Iwaki Rp. 50.000
Gelas Kimia 200 ml, Pyrex Iwaki Rp. 65.000
Gelas Kimia 2000 ml, Pyrex Iwaki Rp. 250.00
Gelas Kimia 30 ml, Pyrex Iwaki Rp. 47.000
Gelas Kimia 300 ml, Pyrex Iwaki Rp. 65.000
Gelas Kimia 3000 ml, Pyrex Iwaki Rp. 456.000
Gelas Kimia 50 ml, Pyrex Iwaki Rp. 45.000
Gelas Kimia 500 ml, Pyrex Iwaki Rp. 59.900
Gelas Kimia 5000 ml, Pyrex Iwaki Rp. 820.000
Gelas Kimia 250 ml, Pyrex USA Rp. 60.000
Gelas Kimia 10 ml, Pyrex Iwaki Rp. 50.000
Gelas Kimia 100 ml, Pyrex Iwaki Rp. 50.000
Gelas Kimia 1000 ml, Pyrex Iwaki Rp. 150.000
Gelas Kimia 10000 ml, Pyrex Iwaki Rp. 2.000.000
Gelas Kimia 20 ml, Pyrex Iwaki Rp. 50.000
Gelas Kimia 200 ml, Pyrex Iwaki Rp. 65.000
Gelas Kimia 2000 ml, Pyrex Iwaki Rp. 250.00
Gelas Kimia 30 ml, Pyrex Iwaki Rp. 47.000
Gelas Kimia 300 ml, Pyrex Iwaki Rp. 65.000
Gelas Kimia 3000 ml, Pyrex Iwaki Rp. 456.000
Gelas Kimia 50 ml, Pyrex Iwaki Rp. 45.000
Gelas Kimia 500 ml, Pyrex Iwaki Rp. 59.900
Gelas Kimia 5000 ml, Pyrex Iwaki Rp. 820.000
Gelas
ini dapat digunakan untuk pengukuran massa jenis sebuah benda, atau dapat
digunakan pada praktikum kimia sebagai penampung, mencampur atau memanaskan
bahan kimia cair. Cocok untuk laboratorium atau percobaan skala kecil maupun
besar.
Peralatan
Gelas Laboratorium
Botol gelas coklat dengan beberapa peralatan kaca
laboratorium di belakangnya.
Peralatan
gelas laboratorium
merujuk pada berbagai peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca, yang digunakan dalam percobaan ilmiah, terutama dalam laboratorium kimia dan biologi. Beberapa peralatan tersebut sekarang ada yang
telah dibuat dari plastik, namun peralatan kaca masih sering digunakan oleh
karena sifat kaca yang inert, transparan, dan tahan
panas. Kaca borosilikat, dahulu
dinamakan Pyrex, sering
digunakan karena sifatnya yang tahan dengan tegangan termal. Untuk beberapa aplikasi, kuarsa digunakan oleh karena ia tahan panas dalam temperatur yang tinggi dan
memiliki sifat terawang di beberapa spektrum elektromagnetis. Di beberapa aplikasi, terutama pada botol penyimpanan, gelas berwarna coklat tua biasanya digunakan untuk
menghindarkan zat yang disimpan dari cahaya luar. Peralatan yang terbuat dari
material lainnya juga digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya asam hidroflorida yang disimpan dalam polietilena karena asam ini dapat melarutkan kaca.
1.Beker Glass
Beker atau kadangkala disebut
sebagai gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk
mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam
laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang
bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai
beberapa liter.
Beker dapat terbuat dari kaca
(umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik. Beker yang digunakan
untuk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat-zat
lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan
yang reaktivitasnya rendah.
Beker dapat ditutup
dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Beker
seringkali dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beker yang
mengindikasikan volume tertampung. Sebagai contoh, beker dengan volume 250 mL
ditandai dengan garis-garis yang mengindikasikan volume zat tertampung sebesar
50, 100, 150, 200, dan 250 mL. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi.
Beker berbeda dengan labu
laboratorium terlihat dari sisinya yang lurus dan bukannya miring. Biasanya
beker lebih sering digunakan dalam percobaan kimia dasar.
2. Gelas Kimia
Gelas kimia adalah sebagai
tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi, misalnya
pereaksi/reagen untuk analisa kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan
standar sekunder pada analisa titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran
mulai dari 25 mL sampai 5 Liter. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang
perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif).
3. Buret
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian
bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ±
0,05 cm3.
Cara Menggunakan buret
Oleh karena presisi buret yang tinggi,
kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk
menghindari galat sistematik. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus
dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga memengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus
menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan
menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis
ukur. Oleh karena presisinya yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung
pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima, biasanya dengan menyentuh
tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.
4. Cawan Petri
Cawan Petri kaca
pireks.
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang
bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah
dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama
penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852–1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.
Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk
mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk
kultur bakteri.
5. Corong Büchner
Sebuah corong Büchner yang
dihubungkan dengan labu yang terhubung dengan pompa vakum . Kegunaan corong
ini adalah untuk penyaringan suatu zat atau larutan . Ini ditemukan pertama
kali oleh Ernest Buchner . Yang
termasuk alat ini adalah corong hirsch, corong pemisah, dan corong tetes.
Corong Büchner adalah sebuah peralatan
laboratorium yang
digunakan dalam penyaringan vakum.[1] Ia biasanya terbuat dari porselen, namun kadangkala ada juga yang terbuat dari kaca dan plastik. Di bagian atasnya terdapat sebuah silinder
dengan dasar yang berpori-pori. Corong Hirsch juga memiliki struktur dan
kegunaan yang sama, namun ia lebih kecil dan biasanya terbuat dari kaca.
Bahan penyaring (biasanya kertas saring)
diletakkan di atas corong tersebut dan dibasahi dengan pelarut untuk mencegah
kebocoran pada awal penyaringan. Cairan yang akan disaring ditumpahkan ke dalam corong dan dihisap
ke dalam labu dari dasar corong yang berpori dengan pompa vakum.
6. Corong pemisah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Corong pemisah.
Lapisan eter dengan zat terlarut yang berwarna kuning di bagian atas dan
lapisan air di bawahnya.
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan
laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu
campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang takcampur.
Umumnya salah satu fase berupa larutan air dan
yang lainnya berupa pelarut organik lipofilik seperti eter, MTBE, diklorometana, kloroform, ataupun etil asetat. Kebanyakan pelarut organik berada di atas fase
air keculai pelarut yang memiliki atom dari unsur halogen.
Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi
setengah bola. Ia mempunyai penyumbat di atasnya dan keran di bawahnya.
Corong pemisah yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari
kaca ataupun Teflon. Ukuran corong pemisah bervariasi antara 50 mL
sampai 3 L. Dalam skala industri, corong pemisah bisa berukuran sangat besar
dan dipasang sentrifuge.
Untuk memakai corong ini, campuran dan dua fase
pelarut dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan corong keran ditutup.
Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase
larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka untuk
melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian
didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran
corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol
keran corong.
7. Krus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Krus yang
digunakan dalam metode Czochralski

8. Pipet
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pipet, atau alat penetes cairan kimia, adalah alat laboratorium yang digunakan
untuk memindahkan volume cairan terukur.
9. Labu ukur leher panjang .

Labu Ukur adalah sebuah
perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen
ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur.
Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya
hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan
menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna,
penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu.
Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang
menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas garis leher ).
Sebelum menggunakan instrumen
ini, labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar
zat – zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam
keadaan bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan.
Dalam rangka melakukan kerja
rutin di laboratorium, tidaklah luar biasa untuk memiliki larutan encer atau
mengurangi kepekatan mereka dengan menambahkan sejumlah pelarut. Banyak bahan
kimia laboratorium dibeli dalam bentuk larutan air yang pekat karena inilah
cara pembelian yang paling ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu
pekat untuk langsung digunakan, dan karenanya harus diencerkan. Proses
pengenceran melibatkan pencampuran suatu larutan pekat dengan pelarut tambahan
untuk memberikan volume akhir yang lebih besar. Selama proses ini, banyak mol
yang dalam larutan tetap, dan hanya volumenya yang bertambah. Fakta ini
mebentuk dasar untuk mengerjakan soal yang mebahas pengenceran. Ada beberapa
langkah dalam mempersiapkan suatu larutan dengan molaritas tertentu:
10. Labu Erlenmeyer

Labu
Erlenmeyer : berguna untuk tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan
erlenmeyer yang selalu digunakan.
11. Labu destilasi

Labu
destilasi : Untuk destilasi
larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai
tempat thermometer
. 12. Gelas Beker

Gelas Beker
: Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki
takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat
cair.
13. Corong gelas

Corong
gelas : Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet
atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk
memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan
pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.
14. Corong bucher

Corong bucher : Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.
15. Corong pisah

Corong
pisah : Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya
perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
16.
Labu ukur leher panjang
Labu ukur
leher panjang : Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan
ketelitian yang tinggi.
17. Gelas ukur

Gelas ukur
: Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian
tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran
dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.
18. kaca arloji

kaca
arloji :
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan
terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
4. untuk alas timbangan suatu zat berbentuk
serbuk .
19.
Pipet ukur 
Pipet ukur : Untuk mengukur volume larutan
20. Pipet tetes

Pipet tetes : Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
21. Pipet gondok

Pipet
gondok : Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai
dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
22. Desikator

Desikator :
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam
laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator
vakum.
23. Pengaduk kaca

Pengaduk
kaca : Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun
ketika reaksi sementara berlangsung.
24. Tabung reaksi

Tabung reaksi : Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
25. Kawat nikrom

Kawat nikrom : untuk uji nyala dari beberapa zat.
25. Pipa kapiler atau kaca kapiler

Pipa
kapiler atau kaca kapiler : Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan
digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.
artikelnya membantu sekali......
BalasHapusmohon di bantu cari gelas ukur 10 liter
BalasHapusminat serius hubungi
085716577018
untuk anda yang memerlukan berbagai macam peralatan gelas laboratorium bisa hubungi kami , karena kami adalah produsen gelas laboratorium langsung, sehingga dijamin harga lebih murah. menerima pesanan satuan.
BalasHapusCV. KMS-Equipment (082117744876/08562195922)
email :kms_glasslab@yahoo.com
website : http://cv.kmsequipment.web.indotrading.com/about
thx
Mas, beaker glass yg 1000ml harganya berapa?
BalasHapus